Selasa, 18 September 2012

Draft-Never Say Never

Never say never!
mendengar kata ini pasti kita teringat dengan Justin Bieber. tentu aja! ini kan salah satu judul lagunya JB. tapi itu bukan sekedar lagu tapi juga motto hidup yang berarti 'jangan pernah katakan tidak'. wooowww...di balik sebuah judul terdapat makna yang besar bukan? sungguh aku sangat menyukai motto itu...and you know what? dulu JB suka ngamen lho, tak disangka kini ia menjadi seorang superstar yang digilai cewek-cewek hehehe...ya tentu karna JB seorang yang multitalent..
yaudah kembali ke motto..hehehe... kau tau? dengan berbekal motto ini JB akhirnya bisa jadi seorang bintang . ia rajin berlatih musik secara otodidak. kemudian ia ikut kontes bakat di kotanya dan alangkah beruntungnya ia juara kedua.mendengar kabar itu, ibunya mengunggah video anaknya ke youtube sampai akhirnya ada seorang manager yang tertarik pada talenta justin lalu menawarinya kontrak. justin bieber, dari orang biasa menjadi orang yang luar biasaaaaaa...kerennn :) hebat bukan? saking hebatnya, dia hampir setiap hari jadi trending topic di twitter. apa kita bisa sepertinya? BISA. asal ada kemauan dan usaha yang keras.. heheheh jangan lupa do'a juga yah... (so iye bgt seehhh novi..)
selain never say never juga harus dibarengi maju terus pantang mundur..betul tidak? jadi kalo gagal, itu bukanlah akhir dari perjuangan melainkan awal dari kesuksesan.banyak orang sukses didunia pun pernah gagal kok... contohnya einstein tuh... beliau menciptakan ribuan eksperimen dan penelitian lalu gagal dan pada akhirnya dengan kemauan dan usaha keras juga semangat tinggi akhirnya beliau dapat menemukan listrik. penemuan hebat bukan? ya iyalah...kita kan pake listrik, tanpa listrik aktivitas kita terganggu lah... :D sebenernya masih banyak tokoh dunia yang pernah gagal tapi aku gak bisa nyebutin satu-satu soalnya aku juga belom tau banyak hehehe maklum yahhh...

see u...

#HarryPotter



My art.. :D

Senin, 21 November 2011

Upacara Bendera


Berhubung sekarang hari Senin, postingan kali ini aku pengen banget ngebahas soal upacara bendera yang biasa dilaksanakan di hari Senin di sekolah-sekolah tentunya.

Aku jadi ingat kejadian di sekolah pagi itu. Saat upacara bendera dilaksanakan, aku gak nyaman banget. Suasananya berisik! Seharusnya kan.. upacara bendera itu dilaksanakan dengan hidmat supaya feel-nya dapet. Dengan begitu, kita sama dengan menghargai jasa pahlawan. Aku kesel banget kalo ada orang yang ketawa-ketawa saat upacara. Sebenernya pengen negur, tapi aku gak punya cukup keberanian. So, aku cuma bisa diem aja.
Guruku pernah menyampaikan amanat waktu itu. Tapi, aku lupa siapa nama guru itu. #plak!
Beliau mengatakan bahwa Indonesia telah merdeka, dan generasi kita tidak dijajah oleh Jepang atau Belanda lagi. Para pahlawan telah berusaha membela dan mempertahankan Indonesia dengan sekuat tenaga. Dulu, mereka itu sangat sengsara. Setiap hari rakyat Indonesia diperlakukan tidak adil oleh penjajah. Mereka tidak pernah diberi upah. Setiap hari bekerja sepanjang waktu. Tidak diberi upah. Makanan yang tidak layak. Pakaian pun sekali seumur hidup. Terbuat dari karung. Nggak kebayang betapa amat-sangat-tidak-nyaman sekali busana pada waktu itu.
Dan yang kubayangkan mereka tidak mengenal mandi.
Parah banget kan? 


Mayat-mayat yang bergelimpangan di jalanan adalah pemandangan yang sudah biasa pada waktu itu. Mereka mati kelaparan, juga karena siksaan. Main pecut kkatanya tiap kali bikin salah.

Mencapai kemerdekaan benar-benar membutuhkan pengorbanan yang sangat besar bahkan nyawa pun mereka pertaruhkan demi bangsa ini

Tapi lihatlah sekarang! Lihatlah generasi sekarang. Mereka seakan tidak peduli sama sekali terhadap jasa-jasa mereka. Disuruh menghormat pada bendera beberapa menit saja mereka masih mengeluh. Kepanasan lah.. Gerah lah.. Pegel lah.. 
Yang tentu sangat kontras dengan keadaan jaman dulu. Kita hanya cukup menghormat. Kita tidak perlu berperang untuk mengibarkan bendera merah putih. Betapa mengenaskannya generasi Indonesia saat ini. Mau sampai kapan kita seperti ini?
Bendera merah putih yang setiap senin kita kibarkan di upacara bendera di sekolah bukan hal sepele.


Bagaimana Indonesia kedepannya jika bibit-bibit bangsa masih seperti ini?  Gimana kalo seandainya keadaan puluhan tahun silam terulang kembali dan malah disuruh menghormat pada bendera penjajah? Mau kayak gitu?
Menghormat pada bendera sendiri aja masih susah.
Hmmm.... Mikir deh!

Jumat, 21 Oktober 2011

Gadis di Balik Pintu

Ayah..
Dimana kah
Dirimu
Ada..
Seorang gadis kecil
Di balik pintu
Merindukanmu
Yang mungkin
Kau tak ingat
Dia ada

Gadis itu
Menangis......

Hatinya
Selalu, berusaha menutupi kesedihannya
Dengan tinta
Dan
Rangkaian kata
Yang ia tulis
Dalam secarik
Kertas
Benda yang
Paling
Sabar
Yang tak pernah
Berdusta

Kiranya hanya sebuah
Penantian

Menunggu
Kepastian
Mau dibawa kemana
Ribuan pertanyaan
Yang berjejal
Dalam sukma

Ayah...
Dia
Ingin memeluk
Mendekap
Mencium
Seperti
Anak gadis lain
Yang lucu
Bermanja
Bersama ayahnya

Tak ada sedikit kah kasihmu untuknya?

Akan kah tiba waktunya
Pertemuan itu..

Ting tong...
Bel rumah berbunyi
Ayah..
Kau kah itu?

by:
Novi Malasari
12 Juni 2011

Senin, 02 Mei 2011

TENTANG FISIKA...

Fisika..
Dialah musuhku yang paling tangguh..
Aku selalu game over dibuatnya..
Aku tak dapat berkutik ketika berhadapan dengannya..

Fisika..
Kapankah kita bisa berteman baik?
Aku tak mau selalu bertengkar denganmu..
Karna itu benar-benar menguras pikiranku...

Fisika...
Beri aku kesempatan untuk mengenalmu..
Mengenalmu lebih dekat...
Dan jangan anggap aku sebagai musuhmu...

Fisika....
Orang bilang kau sulit diapahami...
Aku pun berkata demikian...
Maka bantu aku ntuk memahamimu...
Skali lagi jangan anggapku sebagai musuhmu...

Fisika....
Dirimu sungguh luar biasa...
Aku akui memang hebat...
Tak banyak orang sembarangan bisa dekat denganmu...
Karena kau sangat menakjubkan dengan seluruh rumus ajaibmu...

Fisika...
Kuharap kau paham keinginanku...
Hanya satu! Only one!
yaitu terima aku sebagai temanmu please...


#btw, ini puisi apa curhat? hehehehe.....

Kamis, 14 April 2011

BINTANG


Malam ini aku menatap langit
Dari atas genting rumah
Gelap dan pekat seperti malam-malam biasanya
Kulihat sejuta bintang
Yang menggantikan sang fajar
Yang telah kembali ke peraduannya




Tak lagi sendiri
Sisi gelap ini
Mulai menemukan titik terangnya
Tetaplah disana
Jangan beranjak
Temani aku
Sejenak..
Disini..




Namun bintang-bintang itu bisu
Enggan menjawab tanyaku
Bungkam
Menyembunyikan
Tiap dusta anak adam yang perbuat
di sudut kota




Biarlah sang waktu
Yang tunjukkan
Semua






Novi Malasari